The Common Jay

Graphium doson

Deskripsi

Graphium doson memiliki sayap sisi atas berwarna hitam dengan pita makular lebar berwarna hijau kebiruan yang membentang di area sub-apikal sayap depan ke area basal sayap belakang. Selain itu juga terdapat serangkaian guratan hijau kebiruan di sel sayap depan dan serangkaian bintik submarginal hijau kebiruan di sayap depan dan belakang. Sisi bawah sayapnya juga terdapat pola bercak yang sama, namun lebih besar dan warnanya hijau keperakan, warna dasar sayap coklat tua. Terdapat tambahan bintik merah dan hitam di sayap belakang.

Larva : larva Graphium doson berwarna kekuningan pucat saat menetas dan berubah menjadi coklat tua beberapa jam kemudian hingga hijau pucat di instar terakhir. Ulat ini memiliki sepasang duri lateral coklat masing-masing di tiga segmen toraks, pasangan duri putih lainnya di segmen anal. Tubuhnya ditutupi barisan turbekel dorsal-lateral pendek dengan setae panjang.

Pupa : Pupa Graphium doson berwarna hijau kekuningan dengan tanduk mesothoraks yang ramping dan runcing, selain itu juga terdapat dua tanduk cephalic yang pendek dan mencolok.

Jumlah Populasi

-

Masa Hidup

-

Berat

-

Panjang

Lebar sayap antara 50 – 65 mm.

Ar

Arboreal

He

Herbivore

Klasifikasi

KERAJAAN

:

Animalia

FILUM

:

Arthropoda

KELAS

:

Insecta

BANGSA

:

Lepidoptera

FAMILI

:

Papilionidae

MARGA

:

Graphium

SPECIES

:

Graphium doson

Distribusi

Graphium doson dapat ditemukan di seluruh habitat hutan dengan ketinggian 0 – 1000 mdpl.

Geografi

Benua : Asia

Negara/Daerah : Graphium doson dapat ditemukan di India, Sri Lanka, China, Jepang, Korea, Vietnam, Laos, Kamboja, Filipina, Malaysia, Indonesia (Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Jawa).

Perilaku dan Gaya Hidup

Graphium doson terbang cepat dan lurus, biasanya aktif sepanjang hari. Kupu-kupu betina sering terlihat terbang disekitar bunga untuk makan dan memilih tempat bertelur, sedangkan jantan sering terlihat berkelompok mencari sumber genangan atau mineral. Saat makan sayapnya tegak tetapi terus bergetar.

Gaya Hidup

Arboreal

Bioma

Hutan hujan tropis

Zona Iklim

Tropis

Makanan dan Nutrisi

Makanan larva Graphium doson bervariasi, mereka memakan daun Desmos, Mitrephora, Rauwenhoffia, Uvaria, Annona, Polyalthia (Annonaceae), Cinnamomum (Lauraceae), Diploglottis (Sapindaceae), Michelia and Magnolia (Magnoliaceae).Saat makan, ulat akan bertumpu pada permukaan atas daun, biasanya di samping pelepah.

Tipe makanan : Herbivora (larva), Nektivora

Perilaku Kawin

Graphium doson berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar), telurnya diletakkan di daun muda tanaman inang. Telurnya bulat, berwarna putih-krem dengan diameter sekitar 1 – 1,1 mm. Saat akan menetas warnanya berubah menjadi kuning.

Lingkaran Kehidupan (Metamorfosis) : Telur Graphium doson membutuhkan waktu 3-4 hari untuk menetas, ulat yang baru menetas langsung memakan cangkang telurnya, panjang tubuhnya sekitar 2.2mm. Tubuhnya awalnya pucat kekuningan tetapi berangsur-angsur berubah menjadi coklat tua, segmen perut terakhir berwarna putih kontras. Sepasang duri lateral berwarna coklat dapat ditemukan di masing-masing dari tiga segmen toraks, dan sepasang lainnya berwarna putih di segmen anus. Tubuh memiliki barisan tuberkel dorsal-lateral pendek dengan setae panjang, kapsul kepala berwarna coklat kekuningan. Setelah sekitar 3-3,5 hari makan ulat instar pertama tumbuh menjadi panjang sekitar 5,5-6 mm, pada instar ke-2 kapsul kepala masih berwarna coklat kekuningan tetapi warnanya bertambah jingga. Tubuh tetap berwarna coklat tua di seluruh instar ini dan daerah sub-spiral dari segmen perut berwarna keputihan. Instar ini bertahan selama 1,5-2 hari, dan panjang badannya bertambah hingga sekitar 8mm. Ulat instar ke-3 sangat mirip dengan ulat instar ke-2. Kapsul kepala berwarna coklat jingga pada tahap ini. Dalam waktu sekitar 3 hari, ulat tumbuh menjadi sekitar 15 mm sebelum berganti kulit ke instar ke-4. Instar ini berlangsung sekitar 3-4 hari dengan panjang tubuh mencapai sekitar 24mm dan ulat berwarna coklat kekuningan pucat. Ulat instar ke-5 menyerupai ulat instar ke-4 akhir, dua duri di anus masih berwarna keputihan tetapi memiliki garis hitam di tepi luarnya. Pada beberapa individu, tubuh segera berubah menjadi hijau atau hijau kusam, sementara yang lain tetap berwarna coklat kekuningan hingga hari terakhir instar ini sebelum perubahan warna terjadi. Instar ke-5 berlangsung selama 4-5 hari, dan panjang tubuh mencapai 39-44mm. Menjelang akhir instar ke-5, panjang tubuh secara bertahap memendek dan berubah menjadi pucat kehijauan. Ulat berhenti dalam posisi tegak, lalu mempersiapkan dan mengamankan dirinya dengan bantalan sutra dan ikat pinggang sutra. Pupa terbentuk keesokan harinya, berwarna hijau kekuningan pucat, panjangnya sekitar 27-30mm dan memiliki tanduk mesothoraks yang ramping dan runcing, terdapat dua tanduk cephalic yang pendek dan mencolok. Periode kepompong berlangsung selama 9 hari, dan pupa menjadi hitam di bantalan sayap pada malam sebelum eklosi. Bintik hijau kebiruan di sayap depan terlihat melalui kulit kepompong pada tahap ini. Kupu-kupu dewasa muncul keesokan paginya untuk memulai fase dewasa dalam siklus hidupnya.

Masa reproduksi : –

Masa inkubasi : 3 – 4 hari.

Usia mandiri : sejak menetas

Nama anakan : –

Jumlah anak/telur : –

Populasi

Status Populasi : Belum Dievaluasi (NE)

NE

DD

LC

NT

VU

EN

CR

EW

EX

FOTO GALERI