Ular Kawat

Indotyphlops braminus

🐍 Tidak berbisa

Deskripsi

Ular Kawat (Indotyphlops braminus), juga dikenal sebagai Flowerpot Snake, adalah ular kecil menyerupai cacing tanah yang jarang melebihi panjang 15 cm. Tubuhnya licin, mengilap, berwarna cokelat tua hingga kehitaman keunguan. Spesies ini hidup di bawah tanah atau di bawah serasah dan memakan larva semut serta rayap. Ular ini bersifat partenogenetik, artinya semua individunya betina dan dapat berkembang biak tanpa jantan, sehingga tersebar luas di seluruh dunia tropis.

Berbisa?

Tidak berbisa dan tidak berbahaya bagi manusia maupun hewan peliharaan.

Bahaya bagi Manusia?

Sama sekali tidak agresif dan tidak berbahaya. Jika terganggu, ular ini hanya akan melarikan diri atau mengeluarkan bau ringan, tetapi tidak menggigit.

Jumlah Populasi

Stabil

Masa Hidup

-

BERAT

30.5 g

PANJANG

120 mm

Ca

Carnivore

Fo

Fossorial

No

Nocturnal

Classification

KERAJAAN

:

Animalia

FILUM

:

Chordata

KELAS

:

Reptilia

BANGSA

:

Squamata

FAMILI

:

Typhlopidae

MARGA

:

Ramphotyphlops

SPECIES

:

Indotyphlops braminus

Distribusi

Hidup di tanah gembur, dibawah reruntuhan, diantara akar-akar atau tumbuhan yang membusuk dan lingkungan lain yang serupa. Di Bali diketahui berada di bukit-bukit pasir di pantai dekat perdu-perdu hutan muson, dan di tanah pertanian, daerah bercurah hujan tinggi, dekat permukaan laut. Umumnya sampai ketinggian 1300 m dpl.

Geografi

Benua : Asia, Afrika, Amerika, Australia

Negara/Daerah : Di Maritim Asia Tenggara, terjadi di Sumatera dan pulau-pulau terdekat (Kepulauan Riao, Bangka, Belitung dan Nias), Kalimantan, Sulawesi, Filipina, Butung, Salajar, Ternate, Halmahera, Buru, Seram, Ambon, Saparua, Jawa, Bali , Lombok, Sumbawa, Madura, Flores, Lomblen, Sumba, Timor, Timor Leste, Pulau Kai, Kepulauan Aru, New Guinea (Papua Barat dan Papua Nugini), Britania Baru, dan Pulau Bougainville.

Di Afrika, telah dilaporkan di Mesir, Kenya, Senegal, Benin, Togo, Pantai Gading, Kamerun, Zimbabwe, Somalia, Zanzibar, Tanzania, Mozambik, Afrika Selatan (koloni terisolasi di Cape Town, juga sekitar delapan telah ditemukan di Lephalale, Provinsi Limpopo di Pembangkit Listrik Medupi selama konstruksi), Madagaskar, Kepulauan Comoro, Mauritius, Kepulauan Mascarene dan Seychelles.

Di Asia, terjadi di Semenanjung Arab, Iran, Pakistan, Nepal, India daratan, Maladewa, Kepulauan Lakshadweep, Sri Lanka, Maladewa, Bangladesh, Kepulauan Andaman, Kepulauan Nicobar, Myanmar, Singapura, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos, Hainan, Tiongkok selatan, Hong Kong, Taiwan, dan Kepulauan Ryukyu di Okinawa dan Miyakoshima.

Perilaku dan Gaya Hidup

Spesies ini aktif pada malam hari dan hidup dalam tanah (fossorial), akan muncul ke permukaan setelah hujan turun. kadang-kadang dapat ditemukan di bawah kulit kayu, di kayu busuk atau rayap berjalan di pohon agak jauh di atas tanah

Gaya Hidup

Fossorial

Bioma

Hutan muson

Zona Iklim

Tropis

Makanan dan Nutrisi

Memakan rayap, semut, dan larva serta cacing tanahnya. diketahui memenggal mangsa rayap dan hanya mengkonsumsi dada dan perutnya saja

Tipe makanan : Karnivora

Perilaku Kawin

Spesies ini adalah partenogenetik, dan semua individunya adalah betina, bertelur 1 – 8 butir. Masa pengeraman 26 hari di Ryukyu, Jepang dan 39 hari di Kepulauan Mariana, dan penetasan menghabiskan waktu 51 jam. Masa reproduksi dimulai pada bulan April.

Masa reproduksi : awal April

Masa inkubasi : 26 – 39 hari

Usia mandiri : sejak lahir

Nama anakan : –

Jumlah anak/telur : 1 – 8 butir

FOTO GALERI

Referensi

  1. Somaweera, R. 2020. A Naturalist’s Guide To The Reptiles and Amphibians of Bali. John Beaufoy Publishing, Oxford, England.
  2. Sundatyphlops polygrammicus on Wikipedia article