Pecuk Padi Belang

Phalacrocorax melanoleucos

Deskripsi

Phalacrocorax melanoleucos berukuran sedang dengan bulu-bulu berwarna hitam dan putih. Di wilayah Indonesia, pecuk ini adalah satu-satunya yang memiliki bulu putih di sisi bawah tubuhnya. Namun ciri utamanya adalah paruh dan kulit wajahnya yang berwarna kuning; karena ada juga individu yang tanpa atau hanya sedikit warna putih. Burung remaja memiliki garis mata, mahkota, dan bercak sisi lambung berwarna hitam. Iris mata hijau biru, dan kaki hitam.

Jumlah Populasi

Tidak diketahui

Masa Hidup

-

Berat

-

Panjang

60 cm

Ca

Carnivore

Di

Diurnal

Klasifikasi

KERAJAAN

:

Animalia

FILUM

:

Chordata

KELAS

:

Aves

BANGSA

:

Suliformes

FAMILI

:

Phalacrocoracidae

MARGA

:

Phalacrocorax

SPECIES

:

Phalacrocorax melanoleucos

Distribusi

Phalacrocorax melanoleucos ini sering terlihat sendirian atau dalam kelompok kecil; umumnya terdapat di seluruh habitat perairan tawar di rawa-rawa, sungai, dan pesisir.

Geografi

Benua : Asia

Negara/Daerah : Spesies ini merupakan burung penetap di Selandia Baru, Australia, Papua, Maluku, Nusa Tenggara dan Sulawesi. Burung pengunjung di Jawa dan Bali.

Perilaku dan Gaya Hidup

Spesies ini sering terlihat sendirian atau dalam kelompok kecil; umumnya sibuk mencari krustasea di rawa-rawa, sungai, dan pesisir. Burung ini biasanya menjelajah dan menyelami perairan dangkal, tidak jauh dari tepian. Menyelam sebentar-sebentar, antara 15–20 detik, dan kemudian beristirahat di permukaan sekitar 5–10 detik di luar waktu untuk menelan makanannya.

Gaya Hidup

Bioma

Perairan tawar

Zona Iklim

Tropis dan subtropis

Makanan dan Nutrisi

Spesies ini memangsa krustasea, juga memangsa berbagai jenis ikan, belut, dan tempayak serangga air

Tipe makanan : Karnivora

Perilaku Kawin

Musim berbiak berlangsung sekali setahun, di musim semi atau awal musim panas di selatan, atau setelah musim pancaroba di wilayah tropika. Sarangnya berupa panggung terbuat dari rerantingan, terkadang masih berdaun, yang disusun di percabangan pohon; biasanya jenis ekaliptus yang tumbuh di wilayah tergenang. Sering pula sarang ini berdekatan dengan sarang-sarang burung air lainnya seperti jenis pecuk yang lain, cangak, ibis, dan ibis-sendok. Telur-telurnya berwarna biru pucat, keputih-putihan karena lapisan kapur, bulat telur berukuran sekitar 46 x 31 mm, dan berjumlah 4-5 butir.

Masa reproduksi : Musim berbiak berlangsung sekali setahun, di musim semi atau awal musim panas

Masa inkubasi : –

Usia mandiri : –

Nama anakan : –

Jumlah anak/telur : 4 – 5 butir

FOTO GALERI

Referensi

  1. MacKinnon, J. 1991 . Fields Guide to the Birds Of Java and Bali. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
  2. Little Pied Cormorant on Wikipedia article