Cekakak Sungai

Todiramphus chloris

Deskripsi

Todiramphus chloris warna bulu bagian atas bervariasi dari biru sampai kehijauan sementara bagian bawah berwarna putih. Ada kerah putih di sekitar leher, memberi nama burung itu. Beberapa ras memiliki garis putih pada bagian mata sementara yang lain memiliki bintik putih di antara mata dan paruh. Paruh besar berwarna hitam dengan warna dasar kuning pucat. Individu betina cenderung lebih hijau dari pada jantan. Individu yang belum dewasa berwarna lebih kusam dibandingkan dewasanya dengan tanda hitam bersisik di leher dan dada.

Jumlah Populasi

Tidak diketahui

Berat

51 – 90 gram pada jantan, dan 54 – 100 gram pada betina

Panjang

23-25 cm

Di

Diurnal

In

Insectivorest

Klasifikasi

KERAJAAN

:

Animalia

FILUM

:

Chordata

KELAS

:

Aves

BANGSA

:

Coraciiformes

FAMILI

:

Alcedinidae

MARGA

:

Todiramphus

SPECIES

:

Todiramphus chloris

Distribusi

Spesies ini paling banyak ditemukan di daerah pesisir, terutama di rawa bakau. Ia juga mendiami lahan pertanian, hutan terbuka, padang rumput, dan taman. Di beberapa pulau, terlihat lebih jauh ke pedalaman, mulai dari hutan atau pegunungan sampai ketinggian 1200 mdpl di Bali dan Jawa

Geografi

Benua : Asia

Negara/Daerah : Indonesia sampai New Guinea dan Australia

Perilaku dan Gaya Hidup

Todiramphus chloris biasa bertengger di atas batu atau pohon dan berburu di sepanjang pantai atau di tempat terbuka di dekat air termasuk taman, kota, dan perkebunan. mangsa besar dipukul berulang kali di tempat bertengger sebelum dimakan.

Gaya Hidup

Bioma

Hutan tropis

Zona Iklim

Tropis

Makanan dan Nutrisi

Makanan dari spesies ini adalah kadal, kodok, ular kecil, cacing, dan serangga besar.

Tipe makanan : Karnivora

Perilaku Kawin

Musim berbiak Todiramphus chloris yaitu diantara March sampai Juni dan September sampai Desember, spesies ini menggunakan lubang sebagai sarang, baik lubang pohon alami maupun liang yang digali sendiri oleh burung di pohon busuk, sarang rayap arboreal, atau tepian tanah. Mereka juga akan menempati lubang pelatuk tua. Biasanya 2 – 5 telur bulat berwarna keputihan diletakkan langsung di dalam lubang tanpa menggunakan bahan sarang. Kedua induk ikut serta dalam mengerami telur dan memberi makan anakannya. Anakan mulai meninggalkan sarang sekitar 44 hari setelah menetas.

Masa reproduksi : March sampai Juni dan September sampai Desember

Masa inkubasi : –

Usia mandiri : 44 hari setelah menetas

Nama anakan : –

Jumlah anak/telur : 2 – 5 butir

Populasi

Status Populasi : Resiko Rendah (LC)

NE

DD

LC

NT

VU

EN

CR

EW

EX

Kategori Populasi

Spesies ini penyebarannya sangat luas dan populasi umum yang melimpah, sehingga digolongkan sebagai Least Concern dalam Daftar Merah IUCN.

FOTO GALERI

Referensi

  1. White – Collared Kingfisher on Wikipedia Article 
  2. MacKinnon, J. 1991 . Fields Guide to the Birds Of Java and Bali. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.