Cabak Wono

Batrachostomus javensis

Deskripsi

Spesies ini berukuran sekitar 22 cm. Bagian atas adalah campuran coklat, abu-abu, buff dan putih, berbintik hitam. Terdapat garis putih di atas mata dan setengah kerah putih. Bagian bawah berwarna coklat dengan buff, dan bintik-bintik putih. Sisi dan perut umumnya lebih pucat, dengan beberapa pembatas coklat. Perbedaannya, burung betina agak kuning kecoklatan dan lebih terang daripada jantan, dan burung muda mirip dengan burung dewasa tetapi lebih pucat dan kusam. Paruhnya berwarna coklat, iris kuning dan kaki coklat.

Jumlah Populasi

-

Masa Hidup

-

Berat

-

Panjang

22 cm

In

Insectivorest

No

Nocturnal

Klasifikasi

KERAJAAN

:

Animalia

FILUM

:

Chordata

KELAS

:

Aves

BANGSA

:

Caprimulgiformes

FAMILI

:

Podargidae

MARGA

:

Batrachostomus

SPECIES

:

Batrachostomus javensis

Distribusi

Dapat dijumpai di hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan.

Geografi

Benua : Asia

Negara/Daerah : Semenanjung malaya, palawan, kalimantan, sumatra dan Jawa.

Perilaku dan Gaya Hidup

Spesies ini aktif di malam hari, Itu bertengger cukup dekat dengan tanah, tunggal atau berpasangan, melintang di cabang-cabang kecil. Kadang-kadang hinggap di puncak pohon tinggi pada malam hari.

Gaya Hidup

Nokturnal

Bioma

Hutan dataran rendah, hutan pegunungan

Zona Iklim

Tropis

Makanan dan Nutrisi

Memakan serangga seperti kupu-kupu dan ngengat, semut, belalang, jangkrik, kumbang, earwigs, kecoak, ulat dan moluska kecil.

Tipe makanan : Insektivora

Perilaku Kawin

Sarang dibangun di atas cabang rendah berbentuk cangkir yang sangat dangkal yang terbuat dari lumut, bulu halus, dan serpihan kulit kayu. Bertelur 1 – 2 butir

Masa reproduksi : –

Masa inkubasi : –

Usia mandiri : –

Nama anakan : –

Jumlah anak/telur : 1 – 2 butir

Populasi

Status Populasi : Resiko Rendah (LC)

NE

DD

LC

NT

VU

EN

CR

EW

EX

FOTO GALERI

Referensi

  1. MacKinnon, J. 1991 . Fields Guide to the Birds Of Java and Bali. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
  2. Batrachostomus javensis on iNaturalist article