Telostylinus lineolatus, yang umumnya dikenal sebagai Kalisao, termasuk dalam famili Neriidae. Lalat ini terkenal karena tubuhnya yang memanjang dan tanda sayap yang khas, yang sering ditandai dengan garis-garis memanjang berwarna gelap. Spesies ini beradaptasi untuk tumbuh subur di lingkungan tropis yang lembap, tempat tanaman pisang biasa ditemukan.
Kalisao
Telostylinus lineolatus
Home » Encyclopedia » Hewan » Serangga » Lalat, Nyamuk » Kalisao
Klasifikasi
KERAJAAN
:
Animalia
FILUM
:
Arthropoda
KELAS
:
Insecta
BANGSA
:
Diptera
FAMILI
:
Neriidae
MARGA
:
Telostylinus
SPECIES
:
Telostylinus lineolatus
Informasi Lainnya
Berbisa?
Kalisao tidak memiliki racun atau bisa, sehingga tidak berbahaya dalam hal pertahanan kimia.
Bahaya bagi Manusia?
Kalisao tidak menimbulkan bahaya langsung bagi manusia atau hewan. Lalat ini tidak agresif, tidak menggigit atau menyengat, dan terutama berfokus pada reproduksi dan makan di dekat tanaman inangnya.
Status Populasi
Data spesifik tentang ukuran populasi Telostylinus lineolatus tidak tersedia secara umum, tetapi mereka tidak dianggap terancam punah atau terancam, karena sering kali cukup melimpah di lingkungan yang sesuai.
Masa hidup:
Rentang hidup Kalisao relatif pendek, dengan keseluruhan siklus hidup dari telur hingga dewasa biasanya berlangsung beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kondisi lingkungan.
Berat dan Panjang:
Kalisao berukuran sedang, biasanya berukuran panjang antara 10 hingga 15 mm. Beratnya minimal, seperti serangga kecil lainnya.
Distribusi:
Telostylinus lineolatus terutama ditemukan di daerah tropis tempat pisang dibudidayakan atau tumbuh secara alami. Lalat ini sangat umum di daerah dengan kelembapan tinggi dan bahan organik yang melimpah.
Kebiasaan dan Gaya Hidup:
Lalat ini aktif di siang hari dan sering terlihat di sekitar batang pisang yang membusuk dan bahan organik lainnya. Lalat ini beradaptasi dengan kelembapan tinggi dan tumbuh subur di lingkungan tempat mereka dapat menemukan bahan tanaman yang membusuk.
Pola Makan dan Nutrisi:
Larva Kalisao memakan bahan organik yang membusuk, terutama batang pisang dan bahan tanaman yang membusuk lainnya. Pola makan yang kaya nutrisi ini mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka yang cepat. Lalat dewasa juga dapat memakan bahan yang membusuk tetapi juga diketahui memakan nektar dan zat manis lainnya.
Kebiasaan Kawin:
Perkawinan pada Kalisao melibatkan pejantan yang memamerkan diri untuk menarik perhatian betina, sering kali melibatkan manuver udara dan penggunaan tanda-tanda tubuh yang mencolok sebagai isyarat visual. Betina bertelur di batang pisang yang membusuk atau bahan organik serupa, tempat larva memiliki akses langsung ke makanan setelah menetas. Siklus ini memfasilitasi pertumbuhan populasi yang cepat dalam kondisi yang sesuai.