The Common Bluebottle

Graphium sarpedon

Deskripsi

Graphium sarpedon memiliki pita makular yang membentang dari puncak sayap depan ke margin bagian dalam sayap belakang di sisi sayap atas dan bawah. Warna pita bervariasi dari hijau pucat, hijau kebiruan hingga biru tua. Sayap belakangnya memiliki serangkaian bintik submarginal biru di sisi atas dan bercak merah tambahan di sisi bawahnya dan di dekat pangkal sayap.

Larva : larva Graphium sarpedon berwarna coklat pucat kekuningan saat menetas dan berubah menjadi coklat tua kehijauan beberapa jam kemudian hingga hijau tua di instar terakhir. Ulat ini memiliki sepasang duri lateral masing-masing di tiga segmen toraks, pasangan duri putih lainnya di segmen anal. Tubuhnya ditutupi barisan turbekel dorsal-lateral pendek dengan setae pendek.

Pupa : Pupa Graphium sarpedon berwarna hijau seperti daun berurat dengan sudut toraks ramping dan runcing.

Jumlah Populasi

-

Masa Hidup

-

Berat

-

Panjang

Lebar sayap antara 55 – 75 mm.

Ar

Arboreal

He

Herbivore

Klasifikasi

KERAJAAN

:

Animalia

FILUM

:

Arthropoda

KELAS

:

Insecta

BANGSA

:

Lepidoptera

FAMILI

:

Papilionidae

MARGA

:

Graphium

SPECIES

:

Graphium sarpedon

Distribusi

Graphium sarpedon dapat ditemukan di seluruh habitat hutan dengan ketinggian 0 – 1400 mdpl, namun lebih banyak di ketinggian yang rendah.

Geografi

Benua : Asia

Negara/Daerah : Graphium sarpedon merupakan spesies yang penyebarannya paling luas dan umum diantara spesies Oriental. Spesies ini dapat ditemukan di India, Sri Lanka, China, Jepang, Malaysia, Indonesia (Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Jawa, Bali), Papua Nugini, Australia dan Pulau Solomon.

Perilaku dan Gaya Hidup

Graphium sarpedon dikenal dengan kelincahan dan kecepatannya dalam penerbangan. Spesies ini sering terlihat dalam kelompok, sebelum kawin mereka akan berputar-putar di sekitar pohon berbunga, setelah kawin pejantan akan mencari sumber mineral untuk menggantikan mineral yang hilang selama kawin. Saat makan sayapnya tegak tetapi terus bergetar.

Gaya Hidup

Arboreal

Bioma

Hutan hujan tropis

Zona Iklim

Tropis

Makanan dan Nutrisi

Makanan larva Graphium sarpedon bervariasi sesuai dengan lokasi tempat tinggalnya. Mereka memakan daun Beilschmiedia, Endiandra, Cryptocarya, Cinnamomum, Litsea, Neolitsea (Lauraceae), Annona, Melodorum (Annonaceae), Planchonella (Sapotaceae), and Doryphora (Atherospermataceae). Saat makan, ulat akan bertumpu pada permukaan atas daun, biasanya di samping pelepah.

Tipe makanan : Herbivora (larva), Nektivora

Perilaku Kawin

Graphium sarpedon berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar), telurnya diletakkan di kuncup daun atau di petiole tanaman inang. Telurnya bulat, berwarna putih-krem dengan diameter sekitar 1,2 mm.

Lingkaran Kehidupan (Metamorfosis) : Telur Graphium sarpedon membutuhkan waktu 3 hari untuk menetas, setelah menetas ulat akan memakan seluruh cangkang telurnya sebagai makanan pertamanya. Tubuhnya awalnya berwarna coklat pucat kekuningan tetapi berubah menjadi coklat kehijauan tua beberapa jam kemudian. Ia memiliki sepasang duri lateral masing-masing dari tiga segmen toraks, dan sepasang duri putih lainnya di segmen anal. Tubuh juga memiliki barisan tuberkel dorsal-lateral pendek dengan setae panjang. Setelah dua hari makan daun muda, ulat instar pertama tumbuh dengan panjang sekitar 5 mm. Pada ulat instar ke-2, ujung basal duri toraks berubah warna menjadi hitam sedangkan duri ujung distal masih berwarna coklat kekuningan. Warna tubuh hijau tua kekuningan dengan ruas perut berwarna kuning ke hijau tua bergantian. Ulat ini akan melanjutkan ke instar berikutnya setelah 2 hari dan panjang tubuhnya mencapai 6-8 mm. Tidak ada perubahan penampilan yang drastis pada ulat instar ke-3 ini, membutuhkan waktu 2 hari untuk menyelesaikannya, panjang tubuh sekitar 10-12mm. Tubuh ulat instar ke-4 ini sebagian besar berwarna hijau kekuningan, berbintik-bintik dengan tanda kuning kecil. Di punggung, pita kuning melintang yang menonjol menghubungkan kedua duri pada segmen toraks ke-3, pita kuning tipis membentang secara lateral di setiap sisi, ruas anus berwarna hijau kebiruan. Instar ini bertahan selama 2 hari dengan panjang tubuh sekitar 19-20mm. Ulat instar ke-5 sangat mirip dengan instar ke-4. Ulat Bluebottle biasa juga memiliki osmeterium di segmen prothoracic. Instar ke-5 bertahan selama 4 hari, dan panjang tubuhnya mencapai 40-43mm. Menjelang akhir instar ini, panjang tubuh secara bertahap memendek, warna tubuh hampir seluruhnya berubah menjadi hijau setelah pita kuning melintang dan sebagian besar bintik kuning menghilang. Pada akhirnya ulat akan diam di permukaan daun dalam posisi tegak dan memasuki fase prepupa. Fase pupa terjadi sehari kemudian, kepompong menahan dirinya dengan ikat pinggang sutra dari permukaan daun. Pupa berwarna hijau seperti daun berurat dengan sudut toraks ramping dan runcing. Periode kepompong berlangsung selama 10 hari, dan kepompong menjadi hitam di bantalan sayap pada malam sebelum eklosi. Kupu-kupu dewasa muncul keesokan paginya.

Masa reproduksi : –

Masa inkubasi : 3 hari.

Usia mandiri : sejak menetas

Nama anakan : –

Jumlah anak/telur : –

Populasi

Status Populasi : Belum Dievaluasi (NE)

NE

DD

LC

NT

VU

EN

CR

EW

EX

FOTO GALERI