Ular Welang (Bungarus fasciatus) mudah dikenali dari pola belang hitam dan kuning mencolok yang melingkari seluruh tubuhnya. Kepalanya lebar dan pipih, berbeda jelas dari leher, dengan sisik halus dan tubuh berbentuk segitiga. Spesies ini hidup di hutan dataran rendah, area pertanian, dan dekat sumber air di Asia Selatan dan Tenggara. Ular ini bersifat nokturnal dan memangsa ular lain, katak, serta hewan kecil lainnya.
Ular Welang
Bungarus fasciatus
☠️ Sangat berbisa
Home » Encyclopedia » Hewan » Reptil » Ular » Ular Welang
Deskripsi
Berbisa?
Ya. Ular Welang merupakan ular sangat berbisa dari keluarga Elapidae. Bisanya mengandung neurotoksin kuat yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kegagalan pernapasan bila tidak segera ditangani. Namun, kasus gigitan terhadap manusia sangat jarang karena sifatnya yang pemalu dan aktif di malam hari.
Bahaya bagi Manusia?
Tidak agresif. Ular ini cenderung tenang dan bergerak lambat di siang hari, biasanya bersembunyi di bawah dedaunan atau lubang tanah. Ia hanya menggigit jika sangat terpojok atau diganggu. Meskipun berbisa kuat, ular ini jarang menimbulkan bahaya karena perilakunya yang tidak konfrontatif.
Jumlah Populasi
Stabil
Masa Hidup
-
BERAT
30.5 g
PANJANG
Panjang total 2.3 m
Ca
Carnivore
No
Nocturnal
Te
Terrestrial
Classification
KERAJAAN
:
Animalia
FILUM
:
Chordata
KELAS
:
Reptilia
BANGSA
:
Squamata
FAMILI
:
Elapidae
MARGA
:
Bungarus
SPECIES
:
Bungarus fasciatus
Distribusi
Bungarus fasciatus hidup di daerah dataran rendah hingga ketinggian 2500 meter dpl. Habitat utamanya adalah hutan, rawa-rawa, lahan pertanian, perkebunan. Ular ini kadang-kadang berkeliaran di sekitar pemukiman atau dekat perairan.
Geografi
Benua : Asia
Negara/Daerah : Bungarus fasciatus termasuk jenis krait yang sebaran geografisnya cukup luas. Penyebarannya meliputi India bagian timur-laut (Assam, West Bengal, Bihar, Orissa, Uttar Pradesh, Maharashtra, Madhya Pradesh, Arunachal Pradesh, Andhra Pradesh, Tripura), Nepal, Bhutan, Bangladesh, Tiongkok bagian selatan (termasuk Hong Kong dan Hainan), Myanmar, laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Indonesia (Sumatera, Jawa, dan Kalimantan), dan Brunei Darussalam.
Perilaku dan Gaya Hidup
Aktif pada malam hari (nokturnal) dan menjelajah di darat (terestrial). pada siang hari, bersembunyi dan beristirahat di gundukan rayap dan lubang hewan pengerat, di bawah dan di antara batu, atau di bawah tumpukan sabut dan daun kelapa. Termasuk ular yang tidak agresif. Jika merasa terganggu, ular ini tidak membalas dengan menyerang, melainkan menyembunyikan kepalanya di bawah gulungan badannya.
Gaya Hidup
Terrestrial
Bioma
Hutan
Zona Iklim
Tropis
Makanan dan Nutrisi
Bungarus fasciatus merupakan karnivora. Makanan utamanya adalah ular lain, termasuk ular tikus dan ular pucuk. Selain ular lain, welang juga memangsa kadal dan beberapa hewan kecil lainnya
Tipe makanan : Karnivora
Perilaku Kawin
Bungarus fasciatus berkembangbiak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 4 sampai 14 butir dan akan menetas setelah di inkubasi selama 61 hari. Anak ular yang baru menetas berukuran panjang antara 24 sampai 40 cm.
Masa reproduksi : –
Masa inkubasi : 61 hari
Usia mandiri : sejak menetas
Nama anakan : –
Jumlah anak/telur : 4 – 14 butir
Populasi
Status Populasi : Resiko Rendah (LC)
NE
DD
LC
NT
VU
EN
CR
EW
EX
Ancaman Populasi
Spesies ini dianiaya oleh manusia, dan ada kematian melalui pembunuhan di jalan. Mungkin ada ancaman lokal dari pemanenan yang berlebihan, meskipun hanya ada sedikit bukti penurunan di sebagian besar wilayah jelajah ular ini.
Kategori Populasi
Terdaftar sebagai resiko rendah dalam kepunahan karena distribusinya yang luas, dengan anggapan populasi keseluruhan yang besar, dan karena tidak mungkin menurun cukup cepat untuk memenuhi syarat untuk dicantumkan dalam kategori yang lebih terancam.
FOTO GALERI
Referensi
- Stuart, B., Nguyen, T.Q., Thy, N., Vogel, G., Wogan, G., Srinivasulu, C., Srinivasulu, B., Das, A., Thakur, S. & Mohapatra, P. 2013. Bungarus fasciatus. The IUCN Red List of Threatened Species 2013: e.T192063A2034956
- Bungarus fasciatus Wikipedia article
- Somaweera, R. 2017. A Naturalist’s Guide To The Reptiles and Amphibians of Bali. John Beaufoy Publishing, Oxford, England.