Ular Sendok Jawa

Naja sputatrix

☠️ Sangat berbisa

Deskripsi

Ular Sendok Jawa (Naja sputatrix) adalah ular berbisa berukuran sedang hingga besar yang berasal dari Indonesia, terutama di pulau Jawa, Bali, Lombok, dan sekitarnya. Panjang tubuhnya umumnya antara 1,2 hingga 1,5 meter, namun beberapa individu dapat mencapai lebih dari 2 meter. Warna tubuhnya bervariasi dari cokelat, abu-abu, hingga hitam, kadang dengan pola samar. Seperti ular sendok penyembur lainnya, spesies ini mampu menyemburkan bisa dari taringnya ke arah mata ancaman dengan akurasi tinggi. Saat terancam, ular ini akan mengangkat bagian depan tubuhnya, mengembangkan tudung (hood), dan dapat mendesis atau menyemburkan bisa sebagai bentuk pertahanan.

Berbisa?

Ya. Ular Sendok Jawa memiliki bisa neurotoksik yang sangat kuat, dapat menyebabkan kelumpuhan dan, dalam kasus parah, kematian. Jika bisa mengenai mata, dapat menimbulkan rasa sakit hebat dan kebutaan permanen jika tidak segera ditangani.

Bahaya bagi Manusia?

Ular ini bersifat defensif, bukan agresif. Biasanya menghindari kontak dengan manusia, tetapi akan menyemburkan bisa atau menggigit jika merasa terancam atau terkepung. Sangat berbahaya bagi manusia jika diprovokasi atau ditangani tanpa hati-hati.

Jumlah Populasi

Stabil

Masa Hidup

-

BERAT

30.5 g

PANJANG

1 m – 1.4 m

Ar

Arboreal

Ca

Carnivore

Di

Diurnal

No

Nocturnal

Te

Terrestrial

Classification

KERAJAAN

:

Animalia

FILUM

:

Chordata

KELAS

:

Reptilia

BANGSA

:

Squamata

FAMILI

:

Elapidae

MARGA

:

Naja

SPECIES

:

Naja sputatrix

Distribusi

Naja sputatrix terdapat di daerah dataran rendah hingga ketinggian 600 meter dpl. Habitat utamanya adalah hutan hujan, tetapi juga dapat ditemukan di daerah-daerah kering. Di Bali, tercatat terdapat di hutan muson, savanna, dan tanah pertanian di daerah-daerah baik yang bercurah hujan tinggi maupun rendah, sampai ketinggian sekitar 700 m dpl.

Geografi

Benua : Asia

Negara/Daerah : Wilayah sebaran Naja sputatrix yaitu Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Komodo, dan Alor. Mungkin terdapat di pulau-pulau kecil diantara wilayah tersebut.

Perilaku dan Gaya Hidup

Seperti jenis kobra lainnya, Naja sputatrix memiliki cara pertahanan diri dengan mengangkat kepala dan mengembangkan lehernya membentuk tudung atau sendok apabila merasa terganggu. Ular ini juga mampu menyemburkan racun bisanya tepat ke arah mata pengganggunya. Jika bisanya mengenai mata dapat menyebabkan kebutaan. Aktif pada siang dan malam hari, mencari makan di atas tanah atau memanjat pohon.

Gaya Hidup

Terrestrial and Arboreal

Bioma

Hutan hujan

Zona Iklim

Tropis

Makanan dan Nutrisi

Spesies Naja sputatrix aktif mencari mangsa pada siang dan malam hari. Makanan utamanya adalah tikus, ular lain, kadal, dan beberapa jenis kodok.

Tipe makanan : Karnivora

Perilaku Kawin

Naja sputatrix berkembangbiak dengan bertelur (ovipar). Musim kawin spesies ini pada bulan November. Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 13 sampai 19 butir. Telur-telur tersebut akan menetas setelah diinkubasi selama 88 hari. Anak ular yang baru menetas berukuran panjang antara 24 sampai 28 cm.

Masa reproduksi : November

Masa inkubasi : 88 hari

Usia mandiri : sejak lahir

Nama anakan : –

Jumlah anak/telur : 13 – 19 butir

Populasi

Status Populasi : Resiko Rendah (LC)

NE

DD

LC

NT

VU

EN

CR

EW

EX

Ancaman Populasi

Adanya perdagangan lokal dengan kulit spesies Naja sputatrix, kemungkinan hal ini merupakan sebuah ancaman yang dapat mengakibatkan penurunan populasi.

Kategori Populasi

Dalam Red List IUCN, spesies ini termasuk ke dalam kategori “resiko rendah”

FOTO GALERI