Ular Sanca Batik

Malayopython reticulatus

Deskripsi

Sanca batik adalah sejenis ular dari suku Pythonidae yang berukuran besar dan memiliki ukuran tubuh terpanjang di antara ular lain. Ukuran terbesarnya dikatakan dapat melebihi 8.5 meter dan merupakan ular terpanjang di dunia. Ular ini memiliki pola hitam berbentuk rantai yang khas melingkari bagian-bagian yang berwarna coklat muda atau coklat keabu-abuan. Bagian yang hitam melebar melingkari bercak-bercak putih di bagian samping bawahnya, dan sisi bawahnya terputus-putus berbatasan dengan warna kuning. Bagian lainnya disamping bawah berwarna serupa dengan bercak-bercak di tengah yang berwarna terang. Warna kepala coklat muda atau abu-abu kekuningan, dengan garis tipis hitam di sepanjang bagian tengahnya dan sebuah garis lain dari mata ke bawah rahangnya. Matanya berwarna kuning atai jingga. Bagian bawah berwarna agak putih atau kuning, dengan atau tanpa lurik-lurik berwarna gelap.

Jumlah Populasi

Tidak diketahui

Masa Hidup

Lebih dari 25 tahun

Berat

Berat maksimal yang tercatat 158 kg

Panjang

3 m – 10 m

Ar

Arboreal

Ca

Carnivore

No

Nocturnal

Te

Terrestrial

Klasifikasi

KERAJAAN

:

Animalia

FILUM

:

Chordata

KELAS

:

Reptilia

BANGSA

:

Squamata

FAMILI

:

Pythonidae

MARGA

:

Malayopython

SPECIES

:

Malayopython reticulatus

Distribusi

Ular sanca batik hidup di daerah hutan tropis yang lembab. Di Bali, spesies ini hidup du hutan hujan dataran rendah, hutan muson, dan tanah pertanian. Seringkali ditemukan disekitar aliran sungai kecil dan di gua-gua.

Geografi

Benua : Asia

Negara/Daerah : Sanca batik menyebar di hutan-hutan Asia Tenggara. Mulai dari Kepulauan Nikobar, Burma hingga ke Indochina, Semenanjung Malaya hingga ke Sumatra, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara (hingga Timor), Sulawesi dan ke utara hingga Filipina

Perilaku dan Gaya Hidup

Ular ini biasanya aktif pada malam hari, kebanyakan waktunya dihabiskan di tanah, tetapi juga pemanjat dan perenang yang handal. Ular ini lebih senang menunggu daripada aktif berburu, barangkali karena ukuran tubuhnya yang besar menghabiskan banyak energi.

Gaya Hidup

Terrestrial and Arboreal

Bioma

Hutan tropis

Zona Iklim

Tropis

Makanan dan Nutrisi

Makanan utamanya adalah mamalia kecil, burung dan reptilia lain seperti biawak. Ular yang kecil memangsa kodok, kadal dan ikan. Ular-ular berukuran besar dilaporkan memangsa anjing, monyet, babi hutan, rusa, bahkan manusia. Mangsa dilumpuhkan dengan melilitnya kuat-kuat (constricting) hingga mati kehabisan napas. Beberapa tulang di lingkar dada dan panggul mungkin patah karenanya. Kemudian setelah mati mangsa ditelan bulat-bulat mulai dari kepalanya. Setelah makan, terutama setelah menelan mangsa yang besar, ular ini akan berpuasa beberapa hari hingga beberapa bulan hingga ia lapar kembali.

Perilaku Kawin

Ular-ular betina memiliki tubuh yang lebih besar. Jika yang jantan telah mulai kawin pada panjang tubuh sekitar 7-9 kaki, yang betina baru pada panjang sekitar 11 kaki. Dewasa kelamin tercapai pada umur antara 2-4 tahun. Musim kawin berlangsung antara September hingga Maret di Asia. Berkurangnya panjang siang hari dan menurunnya suhu udara merupakan faktor pendorong yang merangsang musim kawin. Jantan maupun betina akan berpuasa di musim kawin, sehingga ukuran tubuh menjadi hal yang penting di sini. Betina bahkan akan melanjutkan puasa hingga bertelur, dan sangat mungkin juga hingga telur menetas. Sanca batik bertelur antara 10 hingga sekitar 100 butir. Telur-telur ini ‘dierami’ pada suhu 88-90 °F (31-32 °C) selama 80-90 hari, bahkan bisa lebih dari 100 hari. Ular betina akan melingkari telur-telur ini sambil berkontraksi. Gerakan otot ini menimbulkan panas yang akan meningkatkan suhu telur beberapa derajat di atas suhu lingkungan. Betina akan menjaga telur-telur ini dari pemangsa hingga menetas.

Masa reproduksi : September – Maret

Masa inkubasi : 80 – 90 hari

Usia mandiri : sejak lahir

Nama anakan : –

Jumlah anak/telur : 10 – 100 butir

Populasi

Status Populasi : Resiko rendah (LC)

NE

DD

LC

NT

VU

EN

CR

EW

EX

Ancaman Populasi

Spesies ini diburu terutama untuk diambil kulitnya, tetapi juga untuk makanan, obat-obatan tradisional, dan hewan peliharaan di sebagian besar wilayahnya. Ular ini diburu untuk diambil dagingnya untuk pasar domestik, namun diekspor ke luar negeri sesuai permintaan.Tetapi, meskipun spesies ini tidak dianggap berisiko punah secara global baik melalui perburuan atau hilangnya habitat, eksploitasi berlebihan ditambah dengan hilangnya habitat yang luas terutama di Indochina yang didorong oleh konversi pertanian dapat menyebabkan hilangnya subpopulasi regional, dan dapat berdampak negatif pada subpopulasi di seluruh wilayah ular.

Kategori Populasi

Dalam Red List IUCN masih di kategorikan sebagai “resiko rendah” dilihat dari distribusinya yang luas, kemampuan beradaptasi dan kelimpahannya bahkan di beberapa daerah di mana ia mengalami eksploitasi besar-besaran.

FOTO GALERI