Ular Pucuk

Ahaetulla prasina

Deskripsi

Ular Pucuk adalah ular hijau yang panjang, ramping, dengan ekor yang panjang, dan kepala yang khas berbentuk seperti mata kapak. Pupilnya horizontal, dan ada lekukan antara mata dan ujung moncongnya yang memungkinkannya untuk melihat ke depan dengan pandangan ganda. Ular yang terdapat di Bali biasanya berwarna hijau, terkadang terdapat warna hitam, putih atau biru diantara sisiknya, bagian lain biasanya berwarna hijau tetapi bisa juga berwarna coklat kekuningan, coklat agak oranye atau biru keabu-abuan. Sisi bawah berwarna lebih terang, dengan garis putih atau kekuningan di sepanjang sisi tubuh dekat tepi luar sisik perut.

Jumlah Populasi

Stabil

Masa Hidup

-

Berat

-

Panjang

Panjang total 1.3 m – 2 m

Ar

Arboreal

Ca

Carnivore

Di

Diurnal

Klasifikasi

KERAJAAN

:

Animalia

FILUM

:

Chordata

KELAS

:

Reptilia

BANGSA

:

Squamata

FAMILI

:

Colubridae

MARGA

:

Ahaetulla

SPECIES

:

Ahaetulla prasina

Distribusi

Di Bali ditemukan dihutan muson dan tanah pertanian baik yang bercurah hujan tinggi maupun rendah, sampai ketinggian 1200 m dpl. Kemungkinan besar juga terdapat di hutan hujan dataran rendah. Di tempat-tempat lain dalam jajarannya ditemukan di berbagai jenis hutan dan daerah-daerah yang ditutupi berbagai tanaman termasuk kebun-kebun sampai ketinggian 2100 m dpl.

Geografi

Benua : Asia

Negara/Daerah : India (Assam dan Sikkim), Bangladesh, Bhutan, Asia Tenggara, China Selatan, Filipina, Kalimantan, Sumatra, Jawa, Bali, Lombok dan Sulawesi.

Perilaku dan Gaya Hidup

Spesies arboreal dan diurnal ini hidup di hutan tropis basah, lembab, dan kering, dan biasanya ditemukan pada vegetasi rendah, seringkali di dekat sungai dan sumber air lainnya. Tidur di semak dan di ujung cabang di pohon. Ekornya biasanya menempel di cabang saat bergerak di vegetasi.

Gaya Hidup

Arboreal

Bioma

Hutan Tropis, Intertidal Laut, Buatan / Terestrial

Zona Iklim

Tropis

Makanan dan Nutrisi

Penyamaran Ular Pucuk sangat bagus. mencari makan perlahan-lahan di siang hari, di atas tanah atau memanjat, atau menunggu dalam diam untuk kadal, kodok, burung kecil, mamalia, dan ular lain di antara vegetasi

Makanan : Karnivora

Perilaku Kawin

Betinanya melahirkan 4 – 10 anakan , anakan yang baru lahir biasanya berukuran panjang total sekitar 350 mm

Masa reproduksi : –

Masa inkubasi : –

Usia mandiri : sejak lahir

Nama anakan : –

Jumlah anakan/telur : 4 – 12 anakan

Populasi

Status Populasi : Resiko Rendah (LC)

NE

DD

LC

NT

VU

EN

CR

EW

EX

Ancaman Populasi

Hilangnya habitat karena perusakan hutan alam terjadi dalam kisaran spesies ini, tetapi ini tidak dianggap sebagai ancaman besar dan spesies beradaptasi dengan baik untuk pertumbuhan sekunder.

Kategori Populasi

Tercantum sebagai sedikit perhatian karena penyebarannya yang luas, populasi yang dianggap besar, dan karena kemungkinan tidak akan menurun.

FOTO GALERI

Referensi

  1. Ahaetulla prasina on The IUCN Red List site
  2. Somaweera, R. 2017. A Naturalist’s Guide To The Reptiles and Amphibians of Bali. John Beaufoy Publishing, Oxford, England.
  3. McKay, J.L. 2006. Reptil and Amphibi di Bali. Krieger Publishing Company, Florida, USA.