Ular Macan Air

Fowlea melanzosta

🐍 Tidak berbisa

Deskripsi

Ular Macan Air (Fowlea melanzosta) adalah ular semiakuatik yang umum ditemukan di dataran rendah seperti sawah, sungai kecil, dan kolam di Pulau Jawa dan sekitarnya. Tubuhnya agak kekar dengan sisik yang beralur kasar (keeled). Warna tubuhnya bervariasi dari cokelat hingga zaitun dengan belang atau bintik gelap, serta bagian bawah tubuh yang lebih terang. Ular ini aktif pada siang maupun malam hari, memangsa katak, ikan, dan hewan air kecil lainnya.

Berbisa?

Tidak berbisa. Ular ini membunuh mangsanya dengan gigitan cepat dan tekanan tubuh, bukan dengan bisa.

Bahaya bagi Manusia?

Tidak agresif. Biasanya akan melarikan diri saat terganggu. Jika terpojok, ular ini dapat meratakan tubuhnya dan mengeluarkan bau tidak sedap sebagai bentuk pertahanan, namun tidak berbahaya bagi manusia.

Jumlah Populasi

Stabil

Masa Hidup

-

BERAT

30.5 g

PANJANG

Panjang total 80 cm

Ca

Carnivore

Di

Diurnal

No

Nocturnal

Se

Semiaquatic

Classification

KERAJAAN

:

Animalia

FILUM

:

Chordata

KELAS

:

Reptilia

BANGSA

:

Squamata

FAMILI

:

Natricidae

MARGA

:

Fowlea

SPECIES

:

Fowlea melanzosta

Distribusi

Ditemukan di berbagai habitat lahan basah, termasuk di sawah.

Geografi

Benua : Asia

Negara/Daerah : Spesies ini dianggap umum di Jawa, dan survei terbaru menunjukkan bahwa spesies ini juga umum di Bali

Perilaku dan Gaya Hidup

Fowlea melanzosta merupakan ular semiaquatic ditemukan di berbagai habitat lahan basah, termasuk di sawah. terutama aktif pada siang hari atau diurnal, tetapi juga dapat berkaktivitas pada malam hari (nokturnal), terkadang tidur di vegetasi rendah. bila terancam, meratakan leher dan bagian depan tubuh (kemungkinan meniru ular kobra) dan dapat menggigit dengan kejam. juga menampilkan autotomi kaudal dan pura-pura mati.

Gaya Hidup

Semiaquatic

Bioma

Lahan basah

Zona Iklim

Tropis

Makanan dan Nutrisi

Fowlea melanzosta adalah spesies karnivora. Makanan utamanya katak (terutama ranid) dan ikan.

Tipe makanan : Karnivora

Perilaku Kawin

Ular ini berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar)

Masa reproduksi : –

Masa inkubasi : –

Usia mandiri : setelah menetas

Nama anakan : –

Jumlah anak/telur : –

Populasi

Status Populasi : Resiko Rendah (LC)

NE

DD

LC

NT

VU

EN

CR

EW

EX

Ancaman Populasi

Ancaman potensial utama bagi ular yang dapat beradaptasi dan sebagian besar terkait dengan manusia ini adalah pengambilan kulitnya secara berlebihan. Namun, belum ada pekerjaan yang dilakukan untuk memperkirakan efek panen pada populasi liar, sehingga tidak jelas apakah spesies tersebut saat ini mengalami eksploitasi berlebihan.

Kategori Populasi

Ular yang umum dan mudah beradaptasi ini tersebar luas di pulau besar Jawa (yang memiliki luas lebih dari 128.000 km2), dan terdaftar sebagai resiko rendah dalam kepunahan, karena jangkauannya yang relatif luas, populasi yang tampaknya besar dan kurangnya ancaman besar. Dampak eksploitasi terhadap ular ini memerlukan studi lebih lanjut, tetapi saat ini tidak ada indikasi bahwa ular ini menurun cukup cepat untuk menjamin masuk dalam kategori yang lebih terancam.

FOTO GALERI

Referensi

  1. Vogel, G. 2012. Xenochrophis melanozostus. The IUCN Red List of Threatened Species 2012: e.T191986A2024217
  2. Somaweera, R. 2017. A Naturalist’s Guide To The Reptiles and Amphibians of Bali. John Beaufoy Publishing, Oxford, England.