Ular Kisik (Xenochrophis vittatus) adalah ular berukuran sedang dan bersifat semi-akuatik yang tersebar luas di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Ular ini mudah dikenali dari tubuhnya yang berwarna zaitun hingga cokelat dengan dua garis kuning atau terang di sepanjang tubuhnya. Habitat utamanya berada di sekitar perairan tawar seperti sawah, kolam, dan sungai kecil. Makanannya terdiri dari katak, kecebong, dan ikan kecil. Meskipun aktif, ular ini cenderung menghindari manusia.
Ular Kisik
Xenochrophis vittatus
🐍 Tidak berbisa
Home » Encyclopedia » Hewan » Reptil » Ular » Ular Kisik
Deskripsi
Berbisa?
Tidak berbisa, tidak memiliki bisa yang berbahaya bagi manusia.
Bahaya bagi Manusia?
Tidak agresif; biasanya melarikan diri saat terganggu. Dapat menggigit jika ditangani dengan kasar, tetapi gigitannya tidak berbahaya.
Jumlah Populasi
Stabil
Masa Hidup
-
BERAT
30.5 g
PANJANG
Panjang total 70 cm
Ca
Carnivore
Di
Diurnal
No
Nocturnal
Se
Semiaquatic
Classification
KERAJAAN
:
Animalia
FILUM
:
Chordata
KELAS
:
Reptilia
BANGSA
:
Squamata
FAMILI
:
Natricidae
MARGA
:
Xenochrophis
SPECIES
:
Xenochrophis vittatus
Distribusi
Spesies ini biasa ditemukan di persawahan, di ekosistem air yang tergenang seperti kolam dan danau kecil, daerah rawa dan beberapa aliran kecil. Tercatat dari permukaan laut hingga sekitar 1.200 m dpl. Habitat aslinya adalah lahan basah terbuka
Geografi
Benua : Asia
Negara/Daerah : Ular kisik tersebar di Semenanjung Malaysia, Singapura, dan Indonesia (Sumatra, Bangka-Belitung, Jawa, dan Sulawesi).

Perilaku dan Gaya Hidup
Ular kisik merupakan spesies diurnal, ditemukan di sawah, kolam, parit kecil, dan terkadang di halaman belakang pinggiran kota dan kebun rumah. Ular ini memiliki taring belakang dan agak berbisa, serta dianggap tidak berbahaya.
Gaya Hidup
Semiaquatic
Bioma
Lahan basah
Zona Iklim
Tropis
Makanan dan Nutrisi
Ular ini berburu di wilayah lahan basah. Makanan utamanya adalah kodok dan ikan kecil.
Tipe makanan : Karnivora
Perilaku Kawin
Ular kisik berkembangbiak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 8 butir.
Masa reproduksi : –
Masa inkubasi : –
Usia mandiri : sejak lahir
Nama anakan : –
Jumlah anak/telur : 8 butir
Populasi
Status Populasi : Resiko Rendah (LC)
NE
DD
LC
NT
VU
EN
CR
EW
EX
Ancaman Populasi
Perdagangan saat ini tidak dianggap sebagai ancaman bagi spesies tersebut. Itu tidak diketahui terpengaruh oleh ancaman lain.
Kategori Populasi
Spesies ini tersebar luas di Jawa dan Sumatera, muncul di berbagai habitat buatan manusia di mana tidak ada ancaman besar yang diketahui mempengaruhi populasinya. Oleh karena itu, ini terdaftar sebagai “resiko rendah” dalam Red List IUCN.
FOTO GALERI
Referensi
- Iskandar, D., Inger, R.F., Auliya, M. & Lilley, R. 2012. Xenochrophis vitattus. The IUCN Red List of Threatened Species 2012: e.T192059A2034486
- Xenochrophis vittatus Wikipedia article
- Somaweera, R. 2017. A Naturalist’s Guide To The Reptiles and Amphibians of Bali. John Beaufoy Publishing, Oxford, England.