Ular Hijau Ekor Merah

Trimeresurus insularis

☠️ Sangat berbisa

Deskripsi

Ular Hijau Ekor Merah (Trimeresurus insularis) adalah spesies ular pohon berbisa yang mencolok dan ditemukan di Indonesia, terutama di pulau-pulau seperti Bali, Lombok, Flores, dan sekitarnya. Warna tubuhnya hijau cerah dengan variasi kebiruan atau kekuningan tergantung asal daerah. Ciri khasnya adalah bibir berwarna putih pucat dan adanya lubang pendeteksi panas di antara mata dan hidung. Ular ini biasanya menghuni hutan, kebun, serta vegetasi pantai, sering terlihat beristirahat di cabang rendah atau semak-semak.

Berbisa?

Ya. Ular ini sangat berbisa. Bisanya mengandung hemotoksin yang dapat menyebabkan rasa nyeri hebat, bengkak, dan kerusakan jaringan, meskipun jarang mematikan jika segera ditangani secara medis.

Bahaya bagi Manusia?

Cukup agresif. Biasanya bersifat defensif dan akan menyerang jika merasa terancam atau terpojok. Karena aktif di malam hari dan memiliki kemampuan kamuflase yang baik, pertemuan tidak sengaja bisa berisiko.

Jumlah Populasi

Stabil

Masa Hidup

-

BERAT

30.5 g

PANJANG

Panjang total 1 m

Ar

Arboreal

Ca

Carnivore

No

Nocturnal

Classification

KERAJAAN

:

Animalia

FILUM

:

Chordata

KELAS

:

Reptilia

BANGSA

:

Squamata

FAMILI

:

Viperidae

MARGA

:

Trimeresurus

SPECIES

:

Trimeresurus insularis

Distribusi

Trimeresurus insularis hidup di hutan musim dan lahan pertanian baik di daerah basah maupun kering, hingga sekitar 1200 m dpl.

Geografi

Benua : Southeast Asia

Negara/Daerah : Indonesia, Jawa Timur, Nusa Tenggara dari Bali dan Lombok sampai Timor dan Kisar.

Perilaku dan Gaya Hidup

Spesies ini aktif pada malam hari atau nokturnal, mencari makan secara perlahan atau menunggu penyergapan, baik di darat maupun memanjat. Dapat terlihat pada posisi yang sama atau dekat selama beberapa hari berturut-turut. Pada siang hari tidur melingkar di antara tumbuhan

Gaya Hidup

Arboreal

Bioma

Hutan musim

Zona Iklim

Tropis

Makanan dan Nutrisi

Spesies ini memangsa kodok, kadal, burung-burung, dan mamalia kecil.

Tipe makanan : Karnivora

Perilaku Kawin

Betina melahirkan 7-17 anak, dengan panjang total sekitar 120-180 mm. Di Komodo, spesies ini lahir pada awal musim hujan (November – Desember).

Masa reproduksi : November- Desember

Masa inkubasi : –

Usia mandiri : sejak lahir

Nama anakan : –

Jumlah anak/telur : 7 – 17 ekor anak

Populasi

Status Populasi : Resiko Rendah (LC)

NE

DD

LC

NT

VU

EN

CR

EW

EX

Ancaman Populasi

Spesies ini kadang-kadang ditemukan dalam perdagangan hewan peliharaan dan menurut penduduk desa di Flores bagian barat spesies ini dipukul sampai mati (M. Auliya komunikasi pribadi. 2010). Namun, tidak ada ancaman besar lainnya yang diketahui terhadap spesies ini.

Kategori Populasi

Trimeresurus insularis dinilai sebagai “resiko rendah” karena spesies ini memiliki penyebaran yang luas dan tidak diketahui terpengaruh oleh ancaman luas yang besar. Oleh karena itu kecil kemungkinannya untuk mengalami penurunan populasi yang signifikan.

FOTO GALERI

Referensi

  1. Auliya, M. 2010. Trimeresurus insularis. The IUCN Red List of Threatened Species 2010: e.T178038A7489272
  2. Somaweera, R. 2017. A Naturalist’s Guide To The Reptiles and Amphibians of Bali. John Beaufoy Publishing, Oxford, England.
  3. McKay, J.L. 2006. Reptil and Amphibi di Bali. Krieger Publishing Company, Florida, USA.