Panjang tubuh Calliophis intestinalis mencapai 70 cm. Kepalanya berukuran kecil dan hampir sama lebar dengan lehernya. Tubuh bagian atas berwarna kehitaman dengan satu garis berwarna keputihan, kekuningan, atau jingga, yang membentang di sepanjang jalur vertebranya. Garis ini bercabang dua membentuk seperti huruf “Y” di bagian atas kepalanya. Pada kedua sisi badan bagian bawah terdapat garis berwarna keputihan yang membentang hingga ekor. Bagian bawah tubuhnya berwarna belang hitam-putih, dengan bagian bawah ekor berwarna merah cerah. Sisik-sisik pada dorsal (punggung) tersusun sebanyak 13 deret di bagian tengah tubuh. Sisik-sisik ventral (bagian bawah tubuh) berjumlah 197-273 buah, sedangkan sisik-sisik subkaudal berkisar antara 15-33 buah. Perisai (sisik) labial atas berjumlah 6 buah, beberapa di antaranya terletak di tepian mata, dan salah satunya bersentuhan dengan sisik perisai nasal posterior. Perisai anal tunggal dan tidak berbelah.
Ular Cabai
Calliophis intestinalis
Home » Encyclopedia » Hewan » Reptil » Ular » Ular Cabai
Deskripsi
Jumlah Populasi
Stabil
Masa Hidup
-
BERAT
30.5 g
PANJANG
Panjang total 70 cm
Ca
Carnivore
No
Nocturnal
Te
Terrestrial
Classification
KERAJAAN
:
FILUM
:
KELAS
:
BANGSA
:
FAMILI
:
MARGA
:
SPECIES
:
Distribusi
Calliophis intestinalis hidup di hutan lembab, tetapi juga sering terlihat di sawah, perkebunan desa dan pekarangan di dataran rendah dan tengah.
Geografi
Perilaku dan Gaya Hidup
Ular pemalu ini aktif pada malam hari dan mampu berkelana di atas tanah maupun di dalam tanah (semi-fossorial). Ular ini sering ditemukan di bawah kayu, tumpukan bebatuan, dan juga serasah. Pada siang hari, ular cabai tidak agresif dan tidak menghindar walaupun diganggu. Jika terganggu, ular ini akan memipihkan tubuhnya dan mengangkat ekornya, sehingga terlihat bagian bawah ekornya yang berwarna merah. Kadang-kadang ular ini juga menggulingkan badannya atau memperlihatkan perutnya yang berwarna belang hitam-putih.
Gaya Hidup
Bioma
Zona Iklim
Makanan dan Nutrisi
Calliophis intestinalis adalah spesies karnivora. Makanan utamanya adalah ular-ular kecil penggali liang (fosorial), di antaranya jenis-jenis Calamaria dan Liopeltis.
Tipe makanan : Karnivora
Perilaku Kawin
Calliophis intestinalis berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 3-5 butir. Telur-telur tersebut akan menetas setelah diinkubasi selama 80 sampai 85 hari.
Masa reproduksi : –
Masa inkubasi : 80 – 85 hari
Usia mandiri : sejak menetas
Nama anakan : –
Jumlah anak/telur : 3 – 5 butir
Populasi
NE
DD
LC
NT
VU
EN
CR
EW
EX
Ancaman Populasi
Spesies ini mungkin terancam oleh hilangnya hutan yang disebabkan oleh konversi lahan pertanian, namun, karena ular yang tersebar luas ini tercatat dari lahan pertanian, hal ini tidak dianggap sebagai ancaman besar dan dampak apa pun kemungkinan besar akan terlokalisasi.
Kategori Populasi
Spesies ini telah tercatat dari Thailand selatan, Semenanjung Malaysia, dan Indonesia. Calliophis intestinalis terdaftar sebagai resiko rendah dalam kepunahan, karena penyebarannya yang luas, toleransi terhadap berbagai habitat, termasuk lingkungan yang dimodifikasi oleh manusia, dan karena tidak menghadapi ancaman besar.
FOTO GALERI
Referensi
- Grismer, L., Chan-Ard, T., Diesmos, A.C., Delima, E.M., Gonzalez, J.C., Gaulke, M., Inger, R.F. & Tampos, G. 2012. Calliophis intestinalis. The IUCN Red List of Threatened Species 2012: e.T177500A1489467
- Calliophis intestinalis Wikipedia article
- Somaweera, R. 2017. A Naturalist’s Guide To The Reptiles and Amphibians of Bali. John Beaufoy Publishing, Oxford, England.