Luwak

Paradoxurus musangus

Luwak (Paradoxurus musangus), biasa disebut sebagai musang atau luwak, adalah hewan asli viverrid yang hidup di Asia Tenggara dan sebagian Asia Selatan. Hewan-hewan ini terkenal karena kemampuan adaptasinya terhadap berbagai habitat, termasuk hutan dan perkotaan, serta perannya dalam proses produksi kopi, khususnya kopi luwak yang terkenal.

Luwak merupakan mamalia berukuran sedang dengan tubuh panjang, moncong lancip, dan ekor lebat. Ia memiliki bulu berwarna keabu-abuan hingga coklat dengan pola bintik dan garis hitam putih, yang memberikan kamuflase di habitat aslinya.

Klasifikasi

KERAJAAN

:

Animalia

FILUM

:

Chordata

KELAS

:

Mammalia

BANGSA

:

Carnivora

FAMILI

:

Viverridae

MARGA

:

Paradoxurus

SPECIES

:

Paradoxurus musangus

Informasi Lainnya

Bahaya bagi Manusia?

Luwak ini umumnya tidak berbahaya bagi manusia. Mereka pemalu dan sulit ditangkap, dan interaksi mereka dengan manusia sangat jarang kecuali habitat mereka dirambah. Namun, mereka dapat mempertahankan diri dengan gigi dan cakar jika terancam.

Status Populasi

Jumlah pasti populasinya tidak diketahui; namun, spesies tersebut saat ini tidak terdaftar sebagai spesies yang terancam punah. Kemampuan beradaptasi mereka terhadap berbagai lingkungan, termasuk lanskap yang didominasi manusia, membantu mempertahankan populasi mereka.

Masa hidup:
Di alam liar, Luwak dapat hidup sekitar 10-15 tahun. Di penangkaran, dengan perawatan yang tepat, mereka mungkin hidup lebih lama.

Berat dan Panjang:
Luwak ini biasanya memiliki berat antara 2 hingga 5 kg (4,4 hingga 11 lbs) dan berukuran panjang sekitar 53 hingga 71 cm, dengan ekor yang hampir sama dengan panjang tubuhnya, ditambah 48 hingga 66 cm.

Distribusi:
Luwak tersebar luas di Asia Tenggara, termasuk negara-negara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia (Bali, Jawa), dan Filipina. Mereka juga ditemukan di bagian timur laut India dan Bhutan.

Kebiasaan dan Gaya Hidup:
Luwak aktif di malam hari dan menyendiri di luar musim kawin. Mereka bersifat arboreal dan terestrial dan dikenal karena kemampuannya beradaptasi dengan berbagai lingkungan, termasuk daerah perkotaan. Mereka adalah pemanjat ulung dan menghabiskan banyak waktu di pepohonan.

Pola Makan dan Nutrisi:
Makanan mereka adalah omnivora, terdiri dari buah-buahan, beri, ceri kopi, serangga, mamalia kecil, dan terkadang burung. Peran mereka dalam produksi kopi luwak, dimana musang memakan buah kopi dan mengeluarkan biji kopi melalui kotorannya, sudah terkenal, meskipun kontroversial karena masalah etika terkait penangkaran mereka.

Kebiasaan Kawin:
Luwak Palem Asia Tenggara umumnya menyendiri tetapi berkumpul pada musim kawin. Betina biasanya melahirkan 2-3 anak setelah masa kehamilan sekitar 60-70 hari. Anak-anaknya diasuh oleh induknya sampai mereka cukup umur untuk mengurus diri sendiri.

KOLEKSI FOTO