Kalajengking

Lychas scutilus

Lychas scutilus adalah spesies kalajengking dalam keluarga Buthidae, yang dikenal termasuk kalajengking paling berbisa di dunia. Lychas scutilus adalah kalajengking yang relatif kecil, terkenal karena sifatnya yang kuat dan kemampuan beradaptasi terhadap berbagai lingkungan. Seperti semua kalajengking, ia mempunyai tubuh tersegmentasi dengan ekor yang berujung dengan alat penyengat berbisa, dan penjepit (pedipalpus) yang digunakannya untuk menangkap mangsa.

Klasifikasi

KERAJAAN

:

Animalia

FILUM

:

Arthropoda

KELAS

:

Arachnida

BANGSA

:

Scorpiones

FAMILI

:

Buthidae

MARGA

:

Lychas

SPECIES

:

Lychas scutilus

Informasi Lainnya

Berbisa?

Lychas scutilus berbisa, memanfaatkan racunnya untuk menaklukkan mangsa dan sebagai mekanisme pertahanan melawan predator. Racun spesies ini, seperti banyak spesies di keluarga Buthidae, bisa sangat kuat, tetapi umumnya tidak dianggap mematikan bagi manusia kecuali terjadi reaksi alergi.

Bahaya bagi Manusia?

Meskipun racun Lychas scutilus sangat kuat, racun ini biasanya tidak diklasifikasikan sebagai kalajengking paling berbahaya bagi manusia. Namun, sengatan kalajengking apa pun, termasuk yang disebabkan oleh Lychas scutilus, dapat menyebabkan rasa sakit dan masalah medis yang parah, terutama bagi mereka yang alergi terhadap racun kalajengking.

Status Populasi

Terdapat data spesifik yang terbatas mengenai ukuran populasi Lychas scutilus. Seperti banyak spesies kalajengking, mereka mahir dalam bersembunyi dan dapat berkembang dalam kondisi yang relatif keras, menunjukkan populasi yang stabil di mana mereka tidak terlalu terpengaruh oleh aktivitas manusia.

Kalajengking (Lychas scutilus), Photo by David Lowenthal

Masa hidup:
Kalajengking umumnya mempunyai umur yang relatif panjang dibandingkan dengan banyak artropoda lainnya. Lychas scutilus dapat hidup selama beberapa tahun, seringkali berkisar antara 4 hingga 6 tahun tergantung kondisi lingkungan.

Berat dan Panjang:
Lychas scutilus, sebagai spesies kecil, biasanya berukuran panjang kurang dari 7 cm termasuk ekornya. Berat badannya minim, khas kalajengking kecil.

Distribusi:
Lychas scutilus terdapat di Asia Tenggara, termasuk kawasan seperti Thailand, Myanmar, Malaysia, Indonesia dan mungkin kawasan sekitarnya. Ia cenderung mendiami lingkungan tropis dan subtropis.

Kalajengking (Lychas scutilus), Photo by David Lowenthal

Kebiasaan dan Gaya Hidup:
Kalajengking ini aktif di malam hari, aktif di malam hari saat berburu dan kecil kemungkinannya untuk bertemu predator. Pada siang hari, ia sering bersembunyi di bawah batu, di celah-celah, atau di dalam serasah daun.

Pola Makan dan Nutrisi:
Makanan Lychas scutilus sebagian besar terdiri dari serangga kecil dan artropoda lainnya. Mereka menggunakan racunnya untuk melumpuhkan atau membunuh mangsanya sebelum memakannya, sehingga mereka dapat menangkap mangsa yang berukuran relatif besar dibandingkan ukurannya.

Kebiasaan Kawin:
Perkawinan kalajengking, termasuk Lychas scutilus, melibatkan tarian pacaran yang rumit, sering disebut “promenade à deux”. Pejantan menggenggam penjepit betina dan menuntunnya melewati tempat penyimpanan spermatofor, yang kemudian dimasukkan ke dalam operkula genitalnya. Reproduksi dapat menghasilkan beberapa lusin anak, yang biasanya dibawa oleh betina di punggungnya sampai mereka berganti kulit pertama.

KOLEKSI FOTO