Jalak Suren

Sturnus contra

Deskripsi

Sturnus contra berukuran sedang , berwarna hitam dan putih. Dahi, pipi, garis sayap, tunggir, dan perut berwarna putih. Dada, tenggorokan, dan tubuh bagian atas berwarna hitam. Pada burung remaja, warna hitam pada dewasa masih berwarna coklat. Iris mata berwarna abu-abu, kulit tanpa bulu di sekitar mata berwarna jingga, paruh merah dengan ujung berwarna putih, kaki kuning. Warna bulu burung jantan dan burung betina kelihatan sama. Baik burung jantan maupun betina senang berkicau, dan dapat meniru suara burung lain.

Jumlah Populasi

Tidak diketahui

Berat

75 – 100 gram

Panjang

20 – 24 cm

Di

Diurnal

Om

Omnivore

Klasifikasi

KERAJAAN

:

Animalia

FILUM

:

Chordata

KELAS

:

Aves

BANGSA

:

Passeriformes

FAMILI

:

Sturnidae

MARGA

:

Sturnus

SPECIES

:

Sturnus contra

Distribusi

Sturnus contra hidup di dataran rendah, namun dapat juga ditemukan di kaki perbukitan sampai 700 meter di atas permukaan laut. Burung-burung ini terutama didapati di wilayah dekat perairan terbuka. Menyukai hutan sekunder terbuka yang banyak ditumbuhi pohon yang tinggi

Geografi

Benua : Asia

Negara/Daerah : India, China, Sumatra, Jawa, dan Bali

Perilaku dan Gaya Hidup

Sturnus contra biasanya dijumpai dalam kelompok kecil, bertengger di pohon atau bangunan. Spesies ini tidak takut pada binatang besar seperti sapi, dan sering mencari makanan di tengah-tengah mereka. Burung dalam satu kelompok selalu mengeluarkan bunyi panggilan bersahut-sahutan dengan bunyi yang beraneka ragam seperti bunyi peluit,dan bunyi bergetar. Saat mencari makan di atas tanah, sering mencongkel tanah, menusuk dengan menggunakan paruh untuk untuk mengeluarkan makanan yang tersembunyi di balik tanah. Saat hendak tidur, burung-burung ini mengeluarkan suara yang gaduh, dan biasanya tidur malam dalam kelompok besar serta saling melindungi

Gaya Hidup

Kelompok kecil

Bioma

Hutan sekunder

Zona Iklim

Tropis

Makanan dan Nutrisi

Spesies ini memakan biji-bijian, buah-buahan, serangga, telur serangga, serangga yang kecil-kecil, kupu-kupu, cacing tanah, dan moluska yang biasanya didapatkan dari tanah.

Tipe makanan : Omnivora

Perilaku Kawin

Sturnus contra di Jawa dan Bali, umumnya berbiak antara Desember – Juni, meskipun beberapa yang lain berbiak sepanjang tahun, sedangkan bulan Juli – Desember merupakan masa penurunan perkawinan. Pada musim berbiak, jumlah burung yang mengelompok akan menurun, karena mereka saling mencari pasangan. Untuk memikat pasangannya, burung ini akan mengeluarkan suara panggilan, menepuk-nepukkan bulu serta menggoyang-goyangkan kepala. Sarangnya terbuat dari gumpalan jerami lepas, yang dibentuk menjadi kubah dengan sebuah pintu masuk pada sisi samping yang diletakkan pada pohon besar. Bertelur 4 – 6 butir, yang akan menetas setelah 14 – 15 hari. Anakan yang sudah menetas biasanya tinggal disarang selama 2 minggu, kedua induk memberi makan anak-anaknya sampai mereka sanggup terbang dan meninggalkan sarang setelah tiga minggu.

Masa reproduksi : Desember – Juni

Masa inkubasi : 14 – 15 hari

Usia mandiri : 3 minggu setelah menetas

Nama anakan : –

Jumlah anak/telur : 4 – 6 butir

Populasi

Status Populasi : Resiko Rendah (LC)

NE

DD

LC

NT

VU

EN

CR

EW

EX

Ancaman Populasi

Banyaknya yang mengincar spesies ini sebagai peliharaan, meskipun sudah dilakukan penangkaran, tetapi pengembangbiakannya masih sulit dilakukan.

Kategori Populasi

Populasinya di alam liar tidak diketahui dengan pasti dan dikategorikan dalam status konservasi “Least Concern” atau “Kekhawatiran Rendah” pada Daftar Merah IUCN

FOTO GALERI

Referensi

  1. MacKinnon, J. 1991 . Fields Guide to the Birds Of Java and Bali. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
  2. Jalak Suren on Wikipedia article