Burung Layang-Layang Batu

Hirundo tahitica

Deskripsi

Hirundo tahitica merupakan burung walet kecil berukuran 13 cm. Bagian punggung berwarna biru dengan sayap dan ekor berwarna lebih coklat, bagian wajah hingga tenggorokan berwarna merah, dan bagian bawah kehitaman. Ekornya yang lebih pendek dan kurang bercabang, dari spesies wallet lainnya.

Jumlah Populasi

Tidak diketahui

Berat

-

Panjang

13 cm

Ar

Arboreal

Di

Diurnal

In

Insectivorest

Klasifikasi

KERAJAAN

:

Animalia

FILUM

:

Chordata

KELAS

:

Aves

BANGSA

:

Passeriformes

FAMILI

:

Hirundinidae

MARGA

:

Hirundo

SPECIES

:

Hirundo tahitica

Distribusi

Hirundo tahitica tersebar pada habitat yang sangat luas, dari daerah pantai hingga perbukitan sampai ketinggian 1.500 mdpl

Geografi

Benua : Asia

Negara/Daerah : Asia Selatan hingga Asia Tenggara, Indonesia

Perilaku dan Gaya Hidup

Spesies ini sangat adaptif dan lebih menyukai area terbuka, terbang sangat cepat dan sering terlihat bertengger pada cabang atau ranting pohon kering ataupun kabel listrik yang melintang.

Gaya Hidup

Arboreal

Bioma

Pantai, perbukitan

Zona Iklim

Tropis dan subtropis

Makanan dan Nutrisi

Burung ini merupakan insektivora memakan serangga, terutama lalat, saat mengudara.

Tipe makanan : Insektivora

Perilaku Kawin

Burung ini membangun sarang berbentuk cangkir yang rapi, terbuat dari butiran lumpur yang dikumpulkan di paruhnya, di bawah langkan tebing atau di atas bangunan buatan manusia seperti bangunan, jembatan, atau terowongan. Sarangnya dilapisi dengan bahan yang lebih lembut. Bertelur 2 – 3 butir.

Masa reproduksi : –

Masa inkubasi : –

Usia mandiri : –

Nama anakan : –

Jumlah anak/telur : 2 – 3 butir

Populasi

Status Populasi : Resiko Rendah (LC)

NE

DD

LC

NT

VU

EN

CR

EW

EX

Kategori Populasi

Burung ini termasuk kategori dengan perhatian terkecil pada daftar merah IUCN

FOTO GALERI

Referensi

  1. MacKinnon, J. 1991 . Fields Guide to the Birds Of Java and Bali. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
  2. Pacific Swallow on Wikipedia article 
  3. Hirundo tahitica on article