Burung Kerak Basi Besar

Acrocephalus orientalis

Deskripsi

Acrocephalus orientalis memiliki ukuran tubuh besar yaitu 18-20 cm dengan lebar sayap 23-26 cm. Bagian atas tubuh coklat dengan pantat lebih pucat dan ujung keputihan pada bulu ekor. Bagian bawah tubuh keputihan, bagian panggul dan bawah ekor lebih coklat. Garis-garis keabu-abuan sempit di tenggorokan. Garis mata gelap dan garis keputihan di atas mata. Paruh cukup panjang, bagian atas kecoklatan dan bagian bawah merah muda dengan lubang oranye terang. Kaki berwarna abu-abu.

Jumlah Populasi

Tidak diketahui

Masa Hidup

4,2 tahun

Berat

-

Panjang

18-20 cm

Ca

Carnivore

So

Solitary

Klasifikasi

KERAJAAN

:

Animalia

FILUM

:

Chordata

KELAS

:

Aves

BANGSA

:

Passeriformes

FAMILI

:

Acrocephalidae

MARGA

:

Acrocephalus

SPECIES

:

Acrocephalus orientalis

Distribusi

Acrocephalus orientalis dapat ditemukan di habitat padang rumput, sabana, semak belukar, dan lahan basah seperti rawa sawah, mangrove.

Geografi

Benua : Asia dan Australia

Negara/Daerah : Siberia, Mongolia, Nepal, China, Korea, Jepang, India, Brunei Darussalam, Myanmar, Kamboja, Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia, Australia, Timor Leste, Papua Nugini, dan Indonesia.

Perilaku dan Gaya Hidup

Acrocephalus orientalis sering bergantung pada batang pohon ketika bertengger. Bulu di tenggorokan akan dikembangkan saat bernyanyi. Burung ini hidup sendiri atau berpasangan.

Gaya Hidup

Soliter

Bioma

Zona Iklim

Tropis atau subtropis

Makanan dan Nutrisi

Acrocephalus orientalis adalah burung pemakan serangga dan invertebrata lain.

Tipe makanan : Karnivora

Perilaku Kawin

Musim kawin burung ini adalah April sampai Juni. Sarang dibuat 1-1,5 m di atas tanah di antara batang alang-alang. Jumlah telur dalam sarang 2-6 butir dan diinkubasi selama 12-14 hari.

Masa reproduksi : –

Masa inkubasi : 12-14 hari

Usia mandiri : –

Nama anakan : –

Jumlah anak/telur : 2-6 butir

Populasi

Status Populasi : Resiko Rendah (LC)

NE

DD

LC

NT

VU

EN

CR

EW

EX

Kategori Populasi

Populasi burung ini diduga berkurang namun masih dalam risiko rendah dalam kepunahan.

FOTO GALERI