Bancet Rawa Sumatera (Occidozyga sumatrana) adalah katak air berukuran kecil hingga sedang yang termasuk dalam famili Dicroglossidae. Ia memiliki tubuh yang kekar, kulit halus, dan moncong yang membulat. Warnanya biasanya hijau zaitun hingga kecokelatan dengan bintik-bintik yang lebih gelap, memberikan kamuflase yang sangat baik di habitat berlumpur dan berumput. Mata terletak tinggi di kepala, dan anggota badannya pendek dan kuat, beradaptasi dengan baik untuk gaya hidup semi-akuatik. Spesies ini berkerabat dekat dengan katak genangan lainnya yang ditemukan di Asia Tenggara dan dibedakan berdasarkan proporsi tubuh dan karakteristik suaranya.
BERUDU sepenuhnya akuatik, dengan tubuh oval dan ekor yang panjang dan ramping. Mereka beradaptasi untuk hidup di perairan yang tergenang atau bergerak lambat, sering ditemukan di genangan air, kolam, atau sawah yang tergenang. Berudu memakan detritus dan tanaman mikroskopis dan berkembang relatif cepat, tergantung pada kondisi lingkungan.
Agresif atau Berbahaya bagi Manusia? Spesies ini tidak agresif dan tidak berbahaya bagi manusia. Katak ini tidak memiliki racun atau perilaku defensif yang menimbulkan risiko apa pun.
Status Populasi: Least Concern (LC) secara global (Sumber: IUCN Red List).
Spesies ini memiliki distribusi yang luas dan populasi yang stabil di seluruh wilayahnya, tanpa ancaman besar yang teridentifikasi di tingkat global.
Habitat dan Kebiasaan: Bancet Rawa Sumatera mendiami lahan basah dataran rendah, sawah, rawa, genangan air, dan sungai yang mengalir lambat, seringkali di dekat pemukiman manusia. Katak ini merupakan spesies yang mudah beradaptasi dan tumbuh subur di lingkungan alami maupun terganggu. Katak ini terutama aktif di malam hari, menghabiskan siang hari bersembunyi di lumpur atau vegetasi. Selama musim kawin, katak jantan dapat terdengar bersuara di dekat perairan dangkal setelah hujan. Spesies ini memainkan peran ekologis yang penting dengan memakan serangga kecil dan invertebrata lainnya.
